Karena Memilih itu Tak Mudah

Dua jam lebih aku habiskan pagi ini untuk duduk di depan laptop. Ngutak atik blog baru ku. Alhamdulillah, wordpress sudah berbaik hati ngasi aku untuk numpang buat blog di rumahnya lagi. Kemarin si wordpress sempat ngomel-ngomel dan nutup blog ku secara sepihak. Aku ngemis-ngemis minta balikan lagi (haha). Untung dia masih berbaik hati. Akhirnya blog baru ku ada. Sebelumnya aku dikhiananti si Blogger. Masak aku mau posting aja gak pernah dikasi. Error mulu katanya. Ya udah, aku ke lain hati saja, hehe (curhat ni yeee).

Aku ingat sampai tengah malam aku asyik dengan blog baruku dan menghiasnya apa adanya. Namun, karena waktu itu aku ngantuk banget maka Ia belum dipoles cantik.

Pagi ini, aku mencoba kartu baru yang cuma berisi 2000 perak dan alhamdulillah ternyata cepet banget. Gak pake lelet, gak pake lama apalagi lemot (apalagi ya istilah yang lain??). Ya, gak pake lola (loading lama). Akhirnya aku putuskan buat ngedandani blog baru ku. Secara, gak lucu kan kalo ngutak atik blog dengan speed seadanya. Dipastikan kalo bukan laptop yang dibanting, orang pun bisa melayang karena sebel saking loading nya yang kelamaan. hehe

Di luar, langit mendung dan gerimis mulai turun. Musim barat pun sudah mulai memunculkan wajah aslinya. Angin kencang dan ombak di pantai belakang sekolah ku sudah mulai menyanyikan lagunya. Semoga aman-aman saja dan jangan sampai hujan membuat pertugas PLN mematikan listrik. Listrik mati berakibat mandi kudu nimba, makan seadanya dan jangan harap bisa makan nasi karena aku masaknya pake ricecooker. Malam pun akan berlampukan sebatang lilin. Kadang, kalau listrik mati dan kamar hanya dterangi lilin, aku menghadap lilin dan berkata (dengan sok puitis) “engkaulah penerang dalam gelap ku”. Haha

Oke, kembali ke pagi ini soal blog ku.

Acara ngeblog ku pagi ini benar-benar membuatku dilema. Apa pasal??

Aku berniat mengganti tema blog ku yang kemarin seadanya saja. Tema blog ku adventure journal. Apa adanya karena temanya hanya berwarna sederhana dengan gambar juga seadanya. Gambar kendaraan beroda yang aku gak yakin itu adalah sepeda. Hehe

Aku mulai menelusuri tema-tema yang disediakan oleh wordpress. Yang FREE tentunya. Ku preview satu persatu tema barangkali ada yang cocok dengan seleraku. Saat kelihatan pas, aku activate. Kembali ku telusuri jangan-jangan ada yang lebih keren. Saat ketemu yang menurutku lebih pas aku activate lagi. Kutelusuri lagi. Cursorku bergerak kesana kemari memilih tema.

Beragam tema sempat terpreview dan teractivate di blog ku. Mulai dari fanwood light, wrter, flounder, cheer, greyzed, splendio, pachyderm, brand new day, rusty grunge sampai tema-tema serius model pilcrow dan oxygen, dan tema-tema nyentrik semisal chalk board, matala dan koi. Sempat aku terpaut dengan tema chocho tapi hanya sampai preview. Aku juga sempat mengaktifkan tema monster. Karena tampilannya terlalu angker (gambarnya devil, skul, vampire. Yang paling gak angker cuman spider). Maka aku berganti ke greyzed. Cukup lama aku di greyzed. Warna hitamnya keren. Tapi terkesan statis. Hampir tema ini gak terganti karena tiba-tiba sambungan internet disconnect saat greyzed sudah activated di blog ku.

Untung connect lagi. Dan aku dilema lagi. Haha

Terlalu perfeksionis kadang bikin tambah dilema.

Kususur lagi setiap tema. Kadang tema yang sudah activated, diganti dan activated lagi. Benar-benar gak konsisten! Hihi

Akhirnya pilihanku mengerucut pada dua tema yang gak kalah bikin bingung. Beach dan Something Fishy. Aku awalnya memilih Beach dan sudah activated karena sepertinya cocok banget dengan tempatku saat ini, dekat pantai. Warnanya pantai banget dan tampilannya keren. Something Fishy juga kira-kira sama. Suasana pantai dengan air yang jernih karena biota lautnya bertebaran di background. Namun model tulisan dan tampilannya lebih ringan dan hidup! Ada kail pancing bergerak-gerak naik turun, rumput laut pun bergerak jika tersentuh cursor. Walau judul tulisan di something fish kapital semua dan tulisannya tak seterang di beach aku menjatuhkan pilihan ke tema ini.

Aku bahkan sempat menanyakan pada anak-anak yang sedang main ke tempatku. Mana yang lebih bagus. Mereka lebih memilih beach. Tapi aku tak tergoyahkan. Kudu konsisten!

Pemilihan tema yang sungguh dramatis! Milih tema juga ternyata sesulit memilih caleg!, hehe

::Kalapa Koneng, 20122013, 09:49

#Saat musim barat mulai menyapa

2nd Jumu’ah

Kutunggu-tunggu barangkali ada instruksi di salah seorang guru untuk mengajak siswa berkumpul untuk baca qur’an bareng misalnya tapi ternyata tak ada.

Hari itu hari jumat. Jumat kedua aku berada di sekolah itu. Biasanya hari Jumat pagi dimanfaatkan oleh sekolah untuk mengadakan kegiatan2 keagamaan. Sebagaimana di sekolah tempatku ngajar dulu. Hari jumat diisi dengan baca yasin secara bersama yang dilanjutkan dengan sedikit ceramah dari guru agama atau guru yg lain. Tak jarang siswa diminta menjadi penceramahnya.

Pernah di sekolah tempatku magang dulu ada siswa yg ceramahnya kayak peserta pildacil padahal masih kelas 2 SD kalau g salah.
Di sni kegiatan itu tidak ada. Tidak diprogramkan atau bagaimana aku tidak tahu.

Aku berharap minimal bsa mengajak anak-anak mengisi Jumat pagi dengan baca qur’an bersama. Hari itu aku berencana silaturrahim ke kantor desa tapi ku undur sementara untuk mengajak kelas 6 ngaji bareng. Kebetulan guru kelas 6 belum hadir jdi aku berinisiatif mengisi kekosongan itu dengan mengajak mereka ngaji bersama di kelas. Setidaknya sebagai awalan lah karena aku berencana bikin kegiatan-kegiatan semisal untuk jum’at2 seterusnya di sekolah ini. Semoga.

Berbekal 2 buah al qur’an yang aku punya aku mengajak mereka membaca surat yasin secara bersama. Aku celingukan di perpustakaan barangkali ada alquran tp ternyata tak ada sama sekali.Karena hanya 2 maka satu alquran untuk kmpulan siswa pr dan satu al quran lagi utk siswa lki. Mereka duduk melingkar dan alquran di tengah mereka. Walau berjejal mereka tetap semangat membaca.

Saking semangatnya, sampai-sampai grup perempaun dan laki-laki balap-balapanan untuk segera menuntaskan 83 ayat itu. Padahal aku sudah wanti-wanti untuk pelan-pelan dan bacanya serempak. Tapi karena mungkin mereka terbiasa kebut-kebutan maka mereka tetap kebut-kebutan. Akhirnya aku yg semula duduk di depan harus berpindah ke tengah-tengah mereka untuk menyesuaikan kecepatan bacaan grup laki dan perempuan.

Hal in tidak aneh sebenarnya. Aku pernah mengikutt acara yasinan bersma bapak-bapak di kmpung sebelah. Namanya aja yasinan bareng tapi ternyata hanya tempat dan waktu start nya sja yg barengan. Selebihnya atur sendiri. Irama dan nadanya. Hehe
Tak sampai stengah jam kegiatan selesai. Walau sekedar ngaji bareng tapi setdaknya aku sudah memulai. Smga bisa berlanjut di Jum’at-jum’at selanjutnya dengan kegiatan yang lebih variatif dan inovatif, serta efektif dan juga otomotif (eh,).

Sekian.
:: KalapaKoneng, 13122013